[9 Mar] Pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Gas Alam Cair (Liquid Natural Gas/LNG) Pertamina Arun dapat menghemat keuangan PT PLN (Persero) hingga Rp 27 miliar per hari.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan,
terminal tersebut memasok gas guna memenuhi kebutuhan industri dan
pembangkit listrik.
Pasokan LNG ke pembangkit listrik dapat
menggantikan peran solar, sebagai sumber energi. Penghematan bisa
dilakukan PLN karena harga LNG yang lebih murah, hingga 35 persen.
"PLN bisa hemat Rp 27 miliar per hari dengan menggunakan gas ini,
kemarin kan pembangkitnya pakai solar," kata Sudirman di terminal
penerimaan dan regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin
(9/4/2015).
Sudirman menambahkan, selain menguntungkan PLN,
Cucu PT Pertamina (Persero), anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas)
yaitu PT Perta Arun Gas mendapat tambahan pendapatan usaha mencapai US$
100 sampai US$ 200 juta per tahun.
"Itu Pertamina dapat keuntungan bisnis yang mencapai US$ 100-200 juta per tahun," ungkapnya.
Setelah diresmikan, terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun
akan beroperasi normal. Awalnya akan memproses regasifikasi sebanyak
satu kargo LNG, yang telah diterima sejak 19 Februari 2015 dari
fasilitas Tangguh LNG di Papua.
Total kebutuhan gas yang akan
disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 MMSCFD yang terdiri dari
40 MMSCFD untuk pembangkit listrik Arun dan 95 MMSCFD untuk pembangkit
listrik Belawan.
”Plant telah beroperasi dengan melaksanakan
regasifikasi LNG atau first gas send out, yang akan disalurkan melalui
pipa gas Arun Belawan dan segera dimanfaatkan bagi mempercepat pemulihan
krisis listrik di wilayah Aceh,” tutupnya.
sumber liputan6
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar