[8 Juli] Cadangan minyak Indonesia makin hari makin berkurang, bahkan saat ini
hanya tersisa sekitar 12 tahun saja. Sejak zaman pemerintahan Presiden
Soeharto, cadangan minyak Indonesia sudah 'suram' atau sedikit.
"Cadangan
minyak Indonesia sudah suram sejak zaman Soeharto, dan saat ini terus
turun," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini kepada detikFinance, Senin (8/7/2013).
Rusi
mengatakan, pada tahun 1977 cadangan minyak Indonesia masih cukup
banyak, produksinya mencapai 1,6 juta barel lebih per harinya.
"Namun
tiap tahun cadangannya terus turun, baru naik setelah Indonesia ketemu
cadangan minyak cukup besar yakni di Lapangan Duri (yang diproduksi
Chevron Pacipic Indonesia), dan Lapangan Minas (diproduksi Chevron).
Sehingga produksi kita, khususnya pada 1995 kembali mencapai 1,5-1,6
juta barel per hari," ungkapnya.
Setelah itu, sejak tahun 1997
selain produksinya terus turun, cadangan minyak Indonesia juga turun
karena tidak menemukan cadangan minyak yang besar.
"Sejak 1996-1997 produksi terus turun tiap tahun mencapai 10-12%," ucapnya.
Apabila Indonesia tidak menemukan tambahan cadangan minyak baru, maka cadangan minyak di Indonesia akan habis 12 tahun lagi.
detik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar