[8 Juni] Hari ini, Boulevard Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta disulap layaknya sirkuit di arena balap mobil. Pasalnya,
hingga 9 Juni 2013, sebanyak 12 tim dari berbagai perguruan tinggi siap
berlaga mengikuti kompetisi mobil listrik indonesia atau Indonesia
Electric Vehicle Competition (IEVC) di lokasi tersebut.
Mobil
listrik yang berkompetisi pada ajang tersebut umumnya berbetuk mobil
formula. Sebab, mereka tidak hanya berkompetisi pada desain dan
kemampuan daya tahan energi listrik yang dihasilkan mobil tersebut.
"Namun juga tingkat kemampuan kecepatan dan akselerasi mobil," kata
salah seorang panitia Benjamin Bima, seperti disitat dari situs UGM,
Sabtu (8/6/2013).
Dia menyebut, kriteria penilaian mobil listrik
ditentukan berdasarkan tiga tahap seleksi, yakni uji spesifikasi
kendaraan, uji kemampuan daya tahan (Time attack), dan uji kecepatan
mobil listrik (drag race). “Hanya mobil listrik yang lolos uji
spesifikasi yang bisa mengikuti drag race dan time attack,” ujarnya.
Selain
desain, beberapa spesifikasi mobil listrik yang diuji meliputi lebar
kendaran, sistem kelistrikan, ruang kemudi, sekering, serta ada atau
tidaknya sistem pengisian daya. Selanjutnya, sistem suspensi, lampu rem,
diameter velg, roll bar, dan radius putaran maksimum. “Lebar kendaraan
tidak boleh kuran 150 cm dan diameter velg 13-17 inch,” ungkap
Koordinatir lomba, Ahmad zihni.
Untuk menguji kemampuan daya
tahan energi kendaraan, maka dewan juri akan menilai apakah endurance
kendaraan mampu bertahan melewati 10 lintasan dalam waktu 10 menit
dengan jarak 400 meter per lintasan. “Kami ingin mengukur ketahanan aki.
Kendaraan selain cepat tapi juga irit,” ungkapnya.
Zaini
menuturkan, perlombaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan
antusiasme mahasiswa dalam pengembangan mobil listrik. Selain itu, dapat
menjadi sarana untuk mempertemukan para mahasiswa pengembang mobil
listrik.
Kompetisi tersebut pun melahirkan antusiasme yang tinggi
dari para peserta yang turut berpartisipasi. Tidak hanya dari Pulau
Jawa, kompetisi itu juga diikuti oleh perwakilan dari Universitas
Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Universitas Bangka
Belitung.
Salah satu peserta, yakni Yudistira Rizky Abdurrahman
dari Tim Mandalika Unram mengaku keikutsertaannya ikut kompetisi untuk
menimba pengalaman dan pengetahuan baru dalam teknologi pengebangan
mobil listrik.
Rizky bersama 11 anggota tim lainnya membutuhkan
waktu selama empat bulan untuk mendesain mobil listrik “Mandalika’
dengan menghabiskan dana tidak sedikit. “Biaya yang sudah dikeluarkan
hampir Rp49 juta. Semuanya ditanggung pihak fakultas,” urai Rizky.
okezone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar