“Saat ini sedang pengajuan ke Dikti.
Mudah-mudahan terkabul,” kata Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. di
sela-sela acara Green Campus Festival “Green Action for Green Culture”,
Senin (10/6/2013), di kampus setempat. Dijelaskan Rektor, bus itu
memiliki kapasitas penumpang yang sama dengan bus kampus yang kini
beroperasi di UNS.
Ravik menjelaskan, jika bus kampus
tenaga listrik itu beroperasi, pihaknya akan melakukan pembatasan jumlah
kendaraan yang masuk ke dalam kampus secara per tahap. Kendati,
diakuinya, kebijakan itu belum memungkinkan untuk dilakukan saat ini.
“Pembatasan kendaraan masuk kampus jelas. Ya nanti tahap demi tahap.
Tapi, untuk saat ini belum memungkinkan,” terangnya.
Rektor, tahun ini, juga menganggarkan
sebanyak Rp 2 milyar untuk mendukung pengembangan gerakan green campus
di UNS secara keseluruhan. Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan
trotoar, pelebaran jalan utama, dan sebagainya. “Akir tahun ini
hasilnya akan kelihatan,” papar Ravik Karsidi.
Pada kesempatan yang sama, Ravik juga
meluncurkan website resmi Go Green UNS. Ravik mengapresiasi peluncuran
website tersebut. Menurutnya, ini menjadi sumbangan yang sangat luar
biasa dari mahasiswa. Hal ini sejalan dengan UNS yang menyatakan diri
menjadi green campus yang diresmikan langsung oleh Menteri Lingkungan
Hidup RI Balthasar Kambuaya pada 6 Maret silam.
Dia berpendapat bahwa salah satu bentuk
kepedulian kita untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap nyaman, hijau,
dan berkelanjutan menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya orang tua
saja termasuk di dalamnya anak-anak muda yang akan menjadi pemilik masa
depan juga harus terlibat. “Kalau pemilik masa depannya sudah sadar dan
melakukan aktivitas, saya kira ini tanda-tanda kebaikan untuk kehidupan
kita ke depan lebih baik,” tandas Ravik Karsidi.
Terpisah, Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.
(Hons), Ph.D. menyatakan gelaran green campus di UNS merupakan prestasi
yang luar biasa. Ari berharap, gerakan green campus bisa mengajak
manusia yang dalam bahasa spiritualnya jangan membuat kerusakan di muka
bumi.
Dekan FMIPA itu juga mengakui tengah membiasakan diri untuk berjalan kaki di lingkungan kampus. “Saya juga dari Fakultas MIPA tadi jalan. Sudah saya biasakan dan semoga nanti bisa diikuti oleh teman-teman yang lain untuk jalan ke kampus. Dan yang paling penting adalah perilaku. Ini menjadi momen yang penting untuk membangkitkan motivasi kita bahwa alam yang kita nikmati saat ini adalah pinjaman dari anak cucu kita. Jadi, bukan kita memiliki, tapi pinjaman. Nanti akan kita berikan,” pungkas Ari.
uns
Tidak ada komentar:
Posting Komentar