[30 Juni] Untuk menyambut Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, saat ini
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Bali sedang membangun stasiun
pengisian baterai mobil listrik.
General Manager PT PLN
Distribusi Bali, Ida Bagus Mardawa menyatakan pihaknya tengah membangun
sebanyak 10 stasiun pengisian baterai mobil listrik. Nantinya setelah
selesai dibangun, per unit pengisian nanti kapasitasnya mencapai 50 Kwh.
Mardawa
mengaku semua mobil yang beroperasi saat KTT APEC di areal BTDC Nusa
Dua nanti akan menggunakan mobil listrik. "Semuanya akan dibangun di
kawasan BTDC Nusa Bali sebagai pusat penyelenggaran KTT APEC," ujarnya
di Denpasar, Sabtu (29/6/2013).
Mardawa menegaskan jika PLN Bali
sudah mendapatkan koordinasi dengan beberapa BUMN sebagai pihak yang
menyediakan mobil listrik. Menurutnya, PLN Bali sudah mendapatkan
kepastian bahwa di arena KTT APEC nanti hanya menggunakan mobil listrik.
"Kami hanya disuruh menyiapkan hal tersebut. Sementara seluruh
pembiayaan disiapkan oleh pemerintah pusat," imbuhnya.
Mardawa
menerangkan bahwa jumlah 10 unit tersebut dinilai sangat cukup untuk
melayani mobil listrik yang akan dipakai di KTT APEC nanti. Bahkan, kata
Mardawa, PLN Bali juga sudah mendapatkan izin dari pihak BTDC terutama
soal lokasi pendirian stasiun pengisian batrei mobil listrik. "Stasiun
pengisian tersebut akan dibangun secara permanen dan direncanakan akan
dipakai terus untuk program mobil listrik lainnya," paparnya.
Namun,
Mardawa belum mendapat informasi berapa unit mobil listrik yang akan
dipakai saat KTT APEC nanti. Terkait harga, PLN akan mematok harga non
subsidi dan pengisian akan didesain sedemikian rupa agar tidak dicharge
di rumah masing-masing. "Kalau dicolok di rumah masing-masing maka harga
listriknya adalah harga subsidi. Sementara, kalau dicharge di stasiun
pengisian maka harganya adalah harga non subsidi atau harga industri,"
terangnya.
Lebih jauh Mardawa menegaskan seluruh desain adalah
desain dalam negeri dan hanya ada beberapa alat yang masih dipesan di
luar negeri. Untuk pemasangan di Bali, ia mengakui seluruh peralatan
akan didesain di Bali dan emasangan di Bali ini merupakan nomor dua di
Indonesia setelah Jakarta.
"Diperkirakan mobil dan sepeda motor
listrik ini akan dibooming di Bali. Jika sistem transportasi di
Indonesia sudah maju, di Bali sudah maju maka stasiun pengisian ini akan
dibangun oleh PLN di setiap halte bus dan seterusnya," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar