[21 Nov] Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Tuban tak mau
ketinggalan dengan kawan-kawan SMK-nya di kota lain. Jika murid-murid
SMK di Yogyakarta, Cirebon dan Jawa Barat mampu membikin mobil yang
konon lebih hemat energi dan ramah lingkungan, siswa-siswa SMK Negeri 1
Tuban berhasil memproduksi becak bertenaga listrik.
Kendaran beroda tiga dengan panjang 270 cm, panjang 130 cm dan tinggi
180 cm tersebut, kata Anang Sucipto, guru Pembimbing Otomotif SMKN 1
Tuban, didesain untuk layanan pariwisata
“ Kami desain untuk angkutan pariwisata. Satu unit berkapasitas tiga
penumpang satu sopir. Kecepatannya Cuma 40-45 km per jam, karena itu
tidak cocok untuk kendaraan angkutan umum,” terang Anang Sucipto saat
ditemui di arena Pameran Pembangunan di Pujasera, Jl Sunan Kalijaga,
Rabo (21/11).
Anang Sucipto optimis becak hasil kreasi murid-muridnya itu bakal
menjadi tren angkutan wisata di waktu-waktu mendatang. Kendaraan ini
sepenuhnya digerakkan oleh energi listrik melalui bateray 48 V 17 AH
berdaya maksimum 0.5/100 KW/rpm, sehingga tidak menimbulkan suara bising
dan polusi.
Sayangnya, becak listrik ini masih terlihat tambun dan berat sebab
seluruh body-nya terbuat dari bahan besi. Dibanding dengan kapasitas
angkutnya yang hanya tiga penumpang, tentu masih dinilai kurang
menguntungkan dari sisi ekonomis. Terlebih untuk pengisian bateray
(charge) butuh waktu 6-8 jam.
“ Ya itu yang masih jadi masalah bagi kami. Kami akan terus
kembangkan sampai kendaraan ramah lingkungan ini benar-benar menjadi
kendaraan yang praktis dan efesien, dengan tetap menjaga misi ramah
lingkungan,” kata Anang Sucipto.
Harga kendaraan kreasi anak-anak SMK N 1 Tuban ini konon dibandrol Rp
20 juta/unit. Kabar gembiranya, kendaraan unik ini ternyata menarik
minat pengusaha dari luar daerah. Anang mengaku telah menerima kontrak
pemesanan dengan 35 pengusaha dari Batam, Surabaya, dan sejumlah kota
lain. Padahal sama sekali tak terlintas kendaraan hasil kreasi
siswa-siswanya tersebut dilirik pasar, sebab diakuinya masih belum
mencapai level layak pasar.
“ Justru itu kami semakin tertantang. Ini jelas angin bagus untuk
pengembangan industri otomotif nasional, bahkan daerah,” kata Anang
Sucipto.
Becak listrik itu-pun diberi nama Turonggo. Menurut Anang, nama itu
mengacu pada simbol Kabupaten Tuban, yakni kuda tunggangan Ranggalawe.
Ia berharap, Pemkab Tuban secara khusus memperhatikan kreasi
putra-putrinya tersebut, karena selain mengangkat nama Tuban ke kancah
lebih luas lagi, becak listrik tersebut berpeluang membuka kesempatan
kerja lebih banyak apabila mampu diprioduksi massal dan menembus
pasaran lebih luas lagi.
Saat ini, pihak SMKN 1 Tuban baru menggandeng CV Ciptakarya untuk
memproduksi becak listriknya itu. Ke depan, Anang Sucipto berharap ada
pihak lain yang berminat menginvestasikan modalnya untuk produksi becak
listrik yang ramah lingkungan ini.
kotatuban.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar